Faktanya, desinfeksi peralatan makan yang terpadu menghemat air, listrik, dan sumber daya lainnya hingga batas tertentu, dan memecahkan masalah desinfeksi peralatan makan yang tidak memenuhi syarat di sebagian besar hotel kecil dan menengah. Namun, ada perusahaan desinfeksi besar dan kecil, beberapa bersifat formal, dan tidak dapat dihindari bahwa beberapa bengkel kecil akan memanfaatkan celah tersebut. Jadi masih ada beberapa masalah dalam industri ini.
1. Sterilisasi peralatan makan tidak memerlukan izin kesehatan
Unit yang melakukan disinfeksi peralatan makan secara terpusat tidak perlu mendapatkan izin administrasi kesehatan dan dapat beroperasi dengan izin usaha industri dan komersial. Departemen kesehatan hanya dapat memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak memenuhi standar higienis untuk disinfeksi peralatan makan. Tidak ada dasar hukum untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak mematuhi pengawasan tata letak, prosedur pengoperasian, dll. di tempat. Oleh karena itu, perusahaan peralatan makan steril yang beredar di pasaran saat ini beragam.
2. Peralatan makan tidak memiliki masa simpan
Peralatan makan yang disterilkan harus memiliki masa simpan. Secara umum, efek disinfeksi dapat bertahan paling lama dua hari, jadi kemasannya harus dicetak dengan tanggal pabrik dan masa simpan dua hari. Namun, banyak peralatan makan yang disterilkan tidak memenuhi persyaratan.
3.Tinggalkan informasi kontak palsu pada kemasan
Banyak bengkel kecil yang mencantumkan nomor telepon dan alamat pabrik palsu pada kemasan untuk menghindari tanggung jawab. Selain itu, seringnya pindah tempat kerja sudah menjadi praktik umum.
4.Kondisi higienis bengkel kecil memprihatinkan
Industri ini banyak menggunakan listrik karena penggunaan mesin pencuci piring, sterilisator, dll. Oleh karena itu, beberapa bengkel kecil menghemat banyak langkah dalam siklus desinfeksi, dan paling banter hanya dapat disebut perusahaan pencuci piring. Banyak pekerja bahkan tidak memiliki sertifikat kesehatan. Mereka semua mencuci piring dan sumpit di baskom besar. Sisa sayuran berserakan di baskom, dan lalat beterbangan di dalam ruangan. Setelah dicuci, dibungkus dengan plastik film, sehingga sulit bagi konsumen untuk menilai kapan harus menggunakannya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa ketika pasar belum diatur, semua sektor masyarakat harus saling mengawasi. Pengelola hotel harus terlebih dahulu mendisiplinkan diri dan bekerja sama dengan perusahaan disinfeksi rutin untuk mencegah peralatan makan yang berisiko bagi kesehatan disajikan di sumber pertama. Konsumen juga harus belajar cara mengidentifikasi apakah peralatan makan tersebut higienis.
Tiga langkah untuk mengidentifikasi apakah peralatan makan higienis
1. Perhatikan kemasannya. Kemasannya harus memuat informasi yang jelas tentang produsennya, seperti alamat pabrik, nomor telepon, dan lain-lain.
2. Perhatikan apakah tanggal pembuatan atau tanggal kadaluarsa tertera
3. Buka peralatan makan dan cium baunya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada bau yang menyengat atau berjamur. Kemudian periksa dengan saksama. Peralatan makan yang berkualitas memiliki empat ciri berikut:
Lampu: Kilauannya bagus dan warnanya tidak terlihat tua.
Membersihkan: Permukaan bersih dan bebas dari sisa makanan dan jamur.
Zat yang bersifat sepat: Teksturnya juga harus sepat saat disentuh, tidak berminyak, yang menandakan noda minyak dan deterjen telah hilang.
Kering: Peralatan makan yang disterilkan telah disterilkan dan dikeringkan pada suhu tinggi, sehingga tidak akan ada uap air. Jika ada tetesan air dalam film kemasan, itu pasti tidak normal, dan seharusnya tidak ada noda air.
Padahal, meski orang bisa membedakan apakah peralatan makan itu higienis atau tidak, mereka tetap merasa tidak nyaman. Banyak orang yang memperhatikan kebersihan makanan terbiasa membilas peralatan makan dengan air panas sebelum makan. Orang juga bingung, apakah ini benar-benar bisa mendisinfeksi dan mensterilkan?
Apakah air mendidih benar-benar dapat mendisinfeksi peralatan makan?
“Untuk peralatan makan, merebus dengan suhu tinggi memang merupakan metode disinfeksi yang paling umum. Banyak kuman yang dapat dibunuh melalui disinfeksi suhu tinggi.” Namun, merebus air untuk melepuhkan mangkuk tidak dapat mencapai efek seperti itu, dan hanya dapat menghilangkan noda pada peralatan makan. Debu pun hilang.